Mungkin ada yang berpikir. Harusnya saat pensiun, seorang pekerja biaya hidupnya makin kecil. Karena sudah tidak perlu transportasi ke kantor, tidak ada anak yang disekolahin, bahkan gaya hidup sudah berkurang. Ternyata tidak, justru biaya hidup tetap gede karena diganti biaya kesehatan, biaya perawatan rumah, mungkin biaya asisten rumah tangga bahkan usia yang panjang pun butuh biaya yang tidak kecil.
Pastinya biaya hidup di masa pensiun makin gede. Apalagi data terbaru Biro Pusat Statistik yang menyebut bahwa usia harapan hidup (UHH) orang Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, sekarang ini berada di 73 tahun. Bila kita pensiun di usia 55 tahun, maka masih ada 18 tahun masa kehidupan yang harus dijalani. Tanpa punya gaji tapi biaya hidup semakin gede, terus mau ngapain dong? Maka suka tidak suka, persiapan masa pensiun harus dilakukan sejak sekarang. Mumpung masih ada waktu, mumpung masih bekerja. Agar tetap mampu membiayai kebutuhan hidup di masa pensiun, saat tidak bekerja lagi.
Fakta menyebutkan, 9 dari 10 pekerja di Indonesia hari ini tidak siap pensiun. Dan 7 dari 10 pensiunan di Indonesia pun mengalami masalah keuangan. Semuanya terjadi akibat tidak adanya persiapan untuk masa pensiun. Tidak mau menabung untuk hari tua saat masih bekerja. Maka wajar tingkat penghasilan pensiun (TPP) aktual di Indonesia saat ini hanya 10%. Artinya, dari semua kebutuhan hidup di masa pensiun hanya 10 persen saja yang bisa dipenuhi. Karena tidak punya uang, tidak ada dana yang cukup untuk hidup di masa pensiun.
Hidup di saat bekerja pasti berbeda dengan saat pensiun. Saat kerja masih punya gaji, masih kuat usaha lain, bahkan masih bisa pinjam sana-sini bila tidak punya uang. Tapi begitu pensiun, gaji sudah tidak ada, mau usaha pun terbatas. Mau pinjam pun bingung, mau ganti pakai apa kan sudah tidak punya gaji. Belum lagi masalah kesehatan yang datang tidak terduga. Bila mau jujur, sungguh mengerikan ila tidak punya persiapan untuk masa pensiun.