Faktanya di dekat kita, pertemanan akhirnya jadi gontok-gontokan karena urusan pilpres. Di tempat lain, cuma urusan pergaulan pun siang-malam dibela-belain walau tanpa jelas manfaatnya. Hanya sebagai sarana, media sosial pun dijadikan segalanya. Semakin kentara, ada fenomena "semakin cinta dunia, semakin asyik hidupnya". Bahkan ketika dinasihati, buru-buru membantah. Bahwa "semuanya urusan, kenapa elo yang sibuk?". Begitu kira-kira.
KEMBALI KE ARTIKEL