Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Pegiat Taman Bacaan, Tetap Nyaman Ngopi di Warung Kecil

13 Februari 2024   07:52 Diperbarui: 13 Februari 2024   08:00 106 2
Siapa sih yang tidak ingin jalan hidupnya selalu diberkahi dengan kemudahan dan ketenangan? Pasti semua orang mau begitu. Tapi sayang, tidak semua orang pula mendapatkan kenyamanan dan ketenangan. Tidak semua orang tahu cara untuk lebih nyaman dalam hidupnya.

Nyaman, siapa yang tidak mau. Karena nyaman adalah rasa yang timbul jika seseorang senang dengan situasi dan kondisi yang ada dan diterima apa adanya. Maka tidak heran, saat telah mendapatkan kenyamanan, kita enggan melepaskannya. Siapapun, pasti ingin selalu berada dalam kondisi yang membuatnya nyaman. Dalam pekerjaan, pergaulan, aktivitas dan sebagainya. Setuju nggak?

Tapi sekali lagi sayang, justru hari ini banyak orang memilih untuk hidup tidak nyaman. Suka membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain, lebih hobi mengurusi hidup orang lain daripada diri sendiri, sering mengeluh, meratapi keadaan, hingga lupa untuk sabar dan syukur dalam kesehariannya. Terbuai gaya hidup lalu tidak nyaman. Tinggal ditanya mau sampai kapan begitu?

Nyaman itu tidak selalu soal uang, bukan pula materi. Cinta pun bukan jaminan kenyamanan. Tapi mau dan berani berbuat baik dan menebar manfaat kepada sesama itulah kenyamanan hakiki. Seperti pegiat literasi di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Membuka layanan taman bacaan 6 hari seminggu dan gratis. Bahkan dilengkapi fasilitas ruang baca, kebun baca, dan rooftop baca. Membimbing anak-anak yang membaca buku, mengajar baca tulis kaum buta huruf, mengajar calistung anak-anak kelas prasekolah, mengelola koperasi simpan pinjam, hingga menjalankan motor baca keliling (mobake) ke kampung-kampung yang tidak punya akses bacaan. Semuanya dijalani dengan sepenuh hati, atas nama kemanusiaan. Bahkan di saat hujan rintik-rintik pun, sesuai motor baca keliling, nongkrong di warung kecil sambil ngopi pun tetap nyaman. Tetap disyukuri, apa adanya saja. Karena nyaman itu hasil dari perbuatan baik, dari manfaat yang diberikan ke orang lain. Bukan cuma soal rasa tanpa perbuatan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun