Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Ada Kok Orang Tidak Seberuntung Kamu tapi Rasa Syukurnya Melebihi Dirimu

16 Oktober 2023   08:39 Diperbarui: 16 Oktober 2023   09:26 406 4

Pagi-pagi sudah ramai keluhan. Jalanan macetlah, badan capeklah. Belum lagi keluhan karena capres yang didukungnya belum bisa jadi nomor satu di berbagi survei. Selalu mengeluh dan mengeluh. Tiada hari tanpa mengeluh, begitulah adanya.

Mengeluh, karena harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Apa yang diomong tidak sama dengan yang dilakukan. Keluhan pun makin  merajalela. Sebagian orang, mungkin masih yakin mengeluh dapat mengubah keadaan. Entah kapan? Boro-boro bersyukur, nafas dan sehat bada pun dianggap biasa-biasa saja.

Berbeda dengan kaum ibu GERakan BERantas BUta aksaRA (GEBERBURA) TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Setiap hari Minggu selalu optimis dan bersyukur. Karena masih ada relawan yang mau mengajar membaca dan menulis. Kaum buta huruf yang tidak pernah protes dilahirkan dalam keadaan tidak bisa baca dan tulis. Tetap sabar dan akhirnya kini sudah bisa baca dan tulis sekalipun terbata-bata. Ibu-ibu yang tidak seberuntung orang kebanyakan. Tapi tetap mau bersyukur karena akhirnya bisa baca dan tulis di taman bacaan

Di luar sana, masih banyak kok orang-orang yang tidak seberuntung kita. Tapi rasa syukurnya melebihi diri kita. Pedagang yang seharian muter tapi belum tentu laku banyak. Tukang parkir yang harus berpanas-panasan untuk mengais rezeki. Maka jangan pernah mengeluh dengan kondisi atau keadaan saat ini. Karena bisa jadi, kondisi kita saat ini adalah kondisi yang diinginkan oleh orang lain."

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun