Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Menyederhanakan Bahagia Versi Pegiat Literasi

13 Juli 2023   06:10 Diperbarui: 13 Juli 2023   06:21 59 2
Semua orang pasti ingin bahagia. Cuma sayang, banyak orang mendefinisikan bahagia tidak sederhana. Terlalu rumit atau njlimet. Bahagia kok, pengen ini pengen itu harus dipenuhi. Bahagia kok habis waktu hanya untuk urusan orang lain. Bahagia kok gemar membandingkan apapun dengan orang lain. Itu mah bukan bahagia. Tapi hidup yang dibuat sendiri jadi ribet. Opo kaya ngono bahagia, Nduk?

Bahagia itu sederhana. Saat pikiran, perasaan atau perilaku mampu senang dalam segala keadaan. Tentram lahir dan batin. Bisa menikmati apa yang dimiliki sambil tetap bersyukur. Bahwa anugerah Allah SWT sangat besar. Karena bahagia, selalu ada kebaikan dan berkah yang menghampiri. Jadi, bahagia itu ada rasa senang dan nyaman pada diri sendiri, bukan menurut orang lain.

Bahagia itu ya cukupan. Senang hatinya, jernih pikirannya, sehat tubuhnya. Kerja gembira, bersosial happy, berpikir pun positif. Oh ya, bahagia juga berani urus diri sendiri. Jangan urus hidup orang lain. Apalagi gibah, menebar aib, bahkan fitnah orang lain. Mana ada orang bahagia tapi otak dan perilakunya buruk? Jadi, sederhanakan saja bahagia. Nggak usah terlalu rumit. Apalagi ingin orang lain bertindak seperti yang kita inginkan, pasti nggak bahagia.

Mau bahagia? Gampang dan sederhana. Berbuat yang ikhlas di mana pun, bersyukur atas apa yang dimiliki, dan sabar dalam segala keadaan. Karena bahagia itu kita yang merasakan. Bukan orang lain yang ukur atau omongkan. Masih bisa jalan-jalan, mampu tertawa lepas, punya kegiatan sosial di taman bacaan, pengen beli sesuatu masih ada uangnya. Rutin sedekah, bergaul dengan kawan yang pas, dan punya waktu untuk ibadah itu contoh orang bahagia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun