Suatu kali, kawan saya bercerita. Dia mendapat teror dari "orang misterius" yang sering gonta-ganti nomor. Lalu kalimatnya, mencaci maki, menghujat, menghina, bahkan mem-bully secara fisik. Persis seperti manusia yang penuh kebencian sedang berjuang untuk ambisi dan kefrustrasiannya sendiri. Jangan ilmu, akhlak dan adab pun sudah lama diabaikan. Lalu kawan saya bertanya, apa yang harus dilakukan?
KEMBALI KE ARTIKEL