Jangan malu promosi TBM di media sosial (medsos). Itu kalimat suruhan bukan ajakan. Karena "hidup mati" taman bacaan tidak ditanggung negara. Suarakan terus arti penting membaca buku di TBM (Taman Bacaan Masyarakat). Sosialisasikan aktivitas literasi yang dilakukan. Kapan pun dan di mana pun. Bila keberadaan taman bacaan itu baik, positif, dan bermanfaat bagi orang banyak, apa alasannya tidak mempromosikan di medsos? Lagi pula, siapa yang mau promosikan taman bacaan di medsos, kalau bukan pengelola atau pegiat literasinya sendiri.
KEMBALI KE ARTIKEL