Bisa jadi, ini fakta. Ada taman bacaan, dari sejak berdiri hingga sekarang, seperti hidup segan mati tak mau. Koleksi bukunya terbatas. Bangunannya sederhana. Ke sana ke mari, mencari donatur buku sulit sekali. Apalagi donatur untuk biaya operasional, boro-boro katanya. Pengelolanya pun sudah hampir frustrasi. Mau diteruskan atau tidak ini taman bacaan? Tapi di sisi lain, anak-anak yang mau membaca banyak. Lingkungannya pun sangat mendukung. Sampai sekarang tetap eksis walau engap-engapan. Begitulah, taman bacaan yang ada anak tapi tidak ada buku. Banyak cobaan dan rintangannya.
KEMBALI KE ARTIKEL