Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Laparnya Medsos, Kenyangnya Netizen

5 Januari 2023   12:18 Diperbarui: 5 Januari 2023   12:27 105 2
Riset "We Are Social" (2022) merilis rata-rata orang Indonesia menghabiskan 3 jam 23 menit sehari untuk mengakses media sosial. Datanya, 70% penduduk Indonesia  tercatat sebagai pengguna aktif media sosial. Sekitar 171 juta orang akti di medsos. Wajar bila Indonesia masuk "10 besar" bangsa paling aktif di medsos. Jempol dua untuk Indonesia.

Katanya lagi, WhatsApps (WA) jadi medsos yang paling digemari, mencapai 88,7%. Sangat pantas bila gibah, gosip, hoaks, bahkan fitnah makin digemari. Tanya saja pada tiap orang, berapa banyak ikut grup WA? Banyak positifnya apa negatif? Terus, diikuti Instagram 84,8% dan Facebook 81,3%. Sementara TikTok ada di 63,1% dan Telegram 62,8%. Itu hanya data saja biar tidak hanya jadi pengguna.

Tapi soalnya bukan itu. Soal relasi medsos dan netizen sebagai pengguna aktif medsos. Pertemuan indah antara medsos yang lapar dan netizen yang mampu dikenyangkan oleh medsos. Sebuah konspirasi yang jadi sebab medsos salah pakai dan netizen merasa "boleh apa saja" di medsos. Apalagi netizen negara +62, sudah dikenal galak-galak, agresif dan semau-maunya. Terlalu gampang mencaci-maki tanpa tahu masalahnya. Mudah menghujat atas nama kepedulian. Seperti yang dialami istri Indra Bekti saat menggalang dana untuk biaya perawatan suaminya. Pokoknya asal modal benci, semua bisa dilakukan netizen. Makanya dibilang netizen "maha benar". Biar nggak pernah kasih makan, nggak pernah sekolahin. Netizen memang hobi membuat orang lain atau publik figur "merana".

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun