Dibuka oleh Novianto Utomo (Kabag Pengawasan IKNB 2 OJK Regional Jabar) dan Nur Hasan Kurniawan (Ketua Umum Asosiasi DPLK) dan diikuti 47 peserta dari 21 DPLK di Indonesia, workshop ini menekankan pentingnya fokus pelaku DPLK dalam antisipasi kebutuhan program pensiun pekerja, di samping digitalisasi untuk memenuhi kebutuhan program pensiun masyarakat. Agar industri DPLK dapat tumbuh optimal, di samping memiliki kesamaan persepsi terkait isu-isu pemasaran, digitalisasi, dan edukasi DPLK di Indonesia.
Patut disadari, selama ini industri DPLK menjalankan program pemasaran dan edukasi secara "mengalir" dan normatif. Maka ke depan, harus ada terobosan baru yang "menyentuh hati" pekerja dan pemberi kerja akan pentingnya program pensiun berbasis digital.
Bertindak sebagai pembicara, antara lain: Firmansyah (Pemasaran), Donny Lesmana (Digitalisasi), Syarifudin Yunus (Edukasi), Steven Tanner (Pengawas ADPLK) dan Herfinia (DPLK BJB), workshop ini diharapkan bisa jadi momentum bersama pelaku industri DPLK di Indonesia untuk mereposisi pemasaran dan edukasi DPLK secara lebih digital. Agar masyarakat lebih mudah mengakses kebutuhan DPLK.