Gerakan literasi bukan hanya aktivitas membaca. Justru tantangan terbesar gerakan literasi di Indonesia dalah "mengubah mind set" atau cara pandang masyarakat. Hal itu pula jadi sebab gerakan literasi seperti "jauh panggang dari api", menjadi tidak inklusif. Maka Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di era digital sekarang ditantang untuk memposisikan diri yang sama dengan orang lain atau masyarakat di samping mampu melibatkan semua elemen masyarakat dan pemerintah. Cara pandang untuk lebih inklusif dan kolaboratif itulah yang dibutuhkan gerakan literasi.
KEMBALI KE ARTIKEL