Memang benar. Mengubah perilaku anak-anak yang terbiasa main menjadi dekat dengan buku tidak semudah membalik telapak tangan. Apalagi berkiprah di taman bacaan. Bukan hanya butuh tekad kuat. Tapi komitmen dan konsistensi sangat diperlukan. Sabar pun tidak cukup. Tanpa harus dibarengi sikap "tutup kuping" dan jiwa kreatif. Agar eksistensi taman bacaan dan tradisi baca benar-benar tercipta sesuai dengan tujuan. Bagi saya, taman bacaan bukan sekadar tempat membaca. Tapi ikhtiar membangung peradaban masyarakat.
KEMBALI KE ARTIKEL