Dalam survei kecil saya, 70% dari TBM atau taman bacaan yang ada terkesan "mati suri". Dibilang ada lembaganya tapi tidak ada aktivitasnya. Mungkin, karena taman bacaan dianggap sebagai kegiatan sosial. Sehingga cara mengelolanya pun bersifat sosial. Sebagian besar operasionalnya keluar dari "kocek pribadi' pendirinya. Apalagi tidak mendapat dukungan dari pemda setempat, di samping sulit memperoleh donasi buku bacaan. Bila asumsi itu benar, maka wajar taman bacaan memang "mati suri".
KEMBALI KE ARTIKEL