Bila ditanya, maka saya akan jawab berdebat kata "anjay" sama sekali tidak produktif. Tidak ada gunanya berpolemik soal kata itu. Carilah bahan diskusi yang bermanfaat, yang mencerahkan.
"Anjay" itu bukan kata baku. Bila mau disebut turunan kreatif dari kata "anjing" pun, terus apa yang salah. Anjing kan nama binatang. Jadi tidak ada yang salah. Tapi bila "anjing" digunakan sebagai sapaan atau umpatan. Tentu harus ada siapa yang disapa? Kenapa pakai sapaan itu? Ya, tentu hanya si orang yang pakai kata sapaan itu yang tahu. Apa karena akrab atau karena apa?
Jadi, kata "anjay" yang diduga turunan kreatif dari kata "anjing" cukup disebut bersifat kurang pas atau negatif. Kurang mendidik sehingga lebih baik diganti pakai kata yang pas atau pantas saja. Tidak usah "dipidanakan". Tapi cukup diimbau untuk tidak usah "dipakai". Maka bila bergaul, ya bergaulah dengan orang-orang yang positif dan bahasanya pantas. Tidak perlu gunakan kata atau istilah yang tidak pantas atau negatif. Biar tidak jadi masalah, tidak jadi polemik.
Secara bahasa, kata itu minimal bisa dilihat dari dua sisi: 1) dari bentuknya dan 2) dari penggunaannya. Bentuk kata "anjay" bila turunan kreatif dari "anjing", karena ada di KBBI, maka kata itu ya netral saja alias tidak ada yang salah. Tapi bila penggunaannya dijadikan sapaan atau umpatan ya berarti salah, tidak pantas digunakan. Maka jangan digunakan. Seperti kata "jijay", "alay", "lebay", "tokay", dan sejenis. Apa mau diributkan?