Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Duduk di Bawah; Tradisi Lokal Penuh Makna dari Desa Limapoccoe

26 Desember 2019   22:14 Diperbarui: 27 Desember 2019   13:58 82 0
Setelah berkunjung dan keliling ke rumah sanak famili di Desa Limapoccoe Kec. Centang Kab. Maros Sulsel. Ada satu budaya lokal di desa itu yang masih melekat. Yaitu, tradisi duduk di bawah. Duduk di lantai sambil bersila atau pun tidak. Karena dengan duduk di bawah, kita menjadi setara; tidak ada yang lebih tinggi atau tidak ada yang merasa rendah.

Sementara zaman now, betapa banyak orang berlomba-lomba untuk meraih posisi puncak, dalam apapun dan kapanpun. Sungguh, itu semua untuk meraih kekuasaan. Agar bisa dibilang "orang atas" atau dianggap lebih tinggi. Baik dalam hal pangkat, jabatan, harta maupun status sosial. Bisa jadi begitu, karena sudah lupa duduk di bawah.

Bersyukur, Indonesia dikaruniai budaya dan tradisi yang masih tetap lestari. Salah satunya adalah tradisi duduk di bawah. Seperti yang terjadi di Desa Limapoccoe Kec. Centang Kab. Maros, kampung halaman penulis. Betapa tradisi duduk di bawah masih dijunjung tinggi. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun