Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka berawal dari garasi rumah. Digagas oleh Syarifudin Yunus, sebagai ikhtiar kecil untuk menghidupkan tradisi baca anak-anak usia sekolah; yang sebelumnya jauh dari akses bacaan. Dan kini, sekitar 60-an anak-anak usia sekolah mulai rajin membaca. Sekalipun perjuangan untuk mengajak anak-anak lainnya belum usai, bahkan tidak akan pernah usai. Tiap Rabu sore, Jumat sore, dan Minggu pagi, anak-anak dari 3 kampung di Kaki Gunung Salak pun kini terus membaca buku yang tersedia secara gratis.
KEMBALI KE ARTIKEL