Hidangan terbuat dari tempe yang lebih dikenal di Purwokerto, Banyumas dan sekitarnya. Mendoan paling asyik disajikan untuk menemani kopi atau teh. Apalagi ditambah obrolan ringan. Sungguh, nikmatnya tiada tara. Mendoan makin menjadi bila disantap dengan sambal kecap atau cabe rawit.
Tapi bukan itu soalnya. Mendoan hakikatnya mengandung filosofi yang berguna bagi pelajaran hidup manusia. Sebut saja, filosofi mendoan. Karena dalam bahasa jawa kuno "Mendo" berarti mentah. Lalu mendapat ahiran "an". Jadilah mendoan yang berarti mentahan atau belum matang. Memang sih, intinya mendoan itu tempe yang diberi tepung dan dimasak setengah matang.
Nah, secara filosofi. Mendoan bisa diartikan "selalu berjiwa muda". Karena belum matang berarti siap untuk matang.
Bila matang diartikan sudah tua dan sudah sampai waktunya untuk dipetik, dimakan seperti buah-buahan.