Studi Banding Mahasiswa S3 MP Unpak ke UKM; Eksplorasi Sinergi Akademis
Mahasiswa S3 Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Pakuan (Unpak) lakukan kunjungan studi banding ke Pascasarjana Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) pada Kamis, 28 Feb 2019 di Kampus UKM Bangi Malaysia.
Melalui studi banding ini, Unpak dan UKM menjajaki sinergi akademis yang berkaitan dengan 1) kolaborasi riset, 2) penyelenggaraan simposium ilmiah, dan 3) pertukaran program belajar di antara kedua kampus.
Dipimpin oleh Prof. Dr. Soewarto Hardhienata (Direktur Pascasarjana Unpak) dan Dr. Eri Sarimanah (WaDir 2 Pascasarjana Unpak), sekitar 20 mahasiswa S3 MP Unpak diterima oleh Prof. Dr. Andanastuti Muchtar (Direktur Pascasarjana UKM) didampingi Dr. Melor Yunus Wadek Fakultas Pendidikan dan Dr. Razaliegh.Â
Sambutan hangat UKM kepada mahasiswa Unpak menjadi sinyal positif pentingnya melakukan kolaborasi antarperguruan tinggi sebagai bagian meningkatkan kualitas perkuliahan dan lulusan pascasarjana bidang pendidikan.
"Atas nama Unpak, saya siap melakukan sinergi akademis bersama UKM untuk wujudkan kualitas lulusan yang lebih baik. Khususnya dalam hal kolaborasi riset, kegiatan simposiun internasional, dan  pertukaran belajar mahasiswa" ujar Prof. Soewarto saat memberi sambutan.
Melalui studi banding ke UKM, mahasiswa S3 MP Unpak mendapatkan informasi dan pencerahan terkait program pembelajaran di pascasarjana UKM, khususnya adanya pilihan untuk full riset tanpa tatap muka dan riset - tatap muka. Riset menjadi hal utama karena saat ini UKM telah dinobatkan senagai salah satu universitas riset, selain menempati peringkat 180 universitas terbaik di dunia.
Dengan pengalaman langsung studi banding ke UKM, civitas akademika Pascasarjana Unpak diharapkan  mampu mengembangkan cara berpikir, di samping memicu komitmen riset dan penyelesaian studi secara lebih berkualitas.
"Studi banding mahasiswa S3 MP Unpak ini sangat luar biasa. Mengunjungi 3 institusi pendidikan dan ada banyak hal baru yang bisa dipelajari. Di UKM pun kami tercerahkan tentang format belajar di pascasarjana yan lebih ke attitude ilmiah ketimbang kognitif" ujar Simon Yigibalom, salah satu mahasiswa S3 peserta studi banding asal Papua.
KEMBALI KE ARTIKEL
