5 April 2017 05:36Diperbarui: 17 Mei 2017 08:4410821
Terkadang, dan memang kadang-kadang Kita hanya perlu DIAM Ketika ingin berceloteh, beregur, bernasehat, bereaksi, hingga bersetuju... Apapun itu, tentang apapun itu dan siapapun kita.
Maka biarlah kita DIAM sekarang Agar mereka tahu artinya, paham maknanya, maklum maksudnya, hingga terima tujuannya...
Karena DIAM hingga kapanpun, akan tetap DIAM Walau bisa disalah tafsir, disilap terjemah, diduga berkelompot, hingga nyata tak berarti apa-apa...
Maka bertemanlah pada DIAM... Jika merasakan itu yang terbaik, menjadikan itu lebih baik, hingga membuat mereka itu tetap baik. Seharusnya kita DIAM. Diam diam dan lagi -lagi diam
Lalu tunggu saat kita berkata sehingga mereka DIAM, lalu termangu dalam DIAM.
Bungkam mulutmu, bungkam celotehmu. Semua diam ...
Karena DIAM Adalah teman yang takkan pernah mengkhianati....... @DiamNanCiamikk
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.