Mohon tunggu...
KOMENTAR
Gaya Hidup Pilihan

Banyak Orang Tak Seindah Warna Aslinya

20 Maret 2015   23:14 Diperbarui: 23 Juli 2015   19:19 213 0

Masih ingat gak? Bunyi iklan “....Seindah Warna Aslinya”. Ya, kalo gak salah itu iklan kamera atau fotografi kayaknya. Zaman dulu, bukan sekarang ....

Terus kalo sekarang gimana?

Kalo sekarang udah berubah jadi, “Tak Seindah Warna Aslinya”. Hahhh, kok bisa? Ya iyalah. Jangan negara, orang atawa manusia aja sekarang banyak yang udah berubah, tak seindah warna aslinya.

 

Maksudnya gimana sih?

Pake nanya lagi. Maksudnya, sekarang ini banyak yang fisiknya beda ama batinnya. Yang diomong beda ama yang dilakonin. Alias pura-pura. Kalo bahasa agamanya, munafik. Serem gak sih, kalo hidup dalam kepura-puraan.

Lihat aja bangsa ini, katanya bangsa yang ramah-tamah. Itu dulu. Kalo sekarang cuma slogan doang. Nyatanya, bangsa ini sekarang sudah tidak ramah tamah. TV udah dipake buat berantem. Media sosial dipake buat ngamuk dan menebar kebencian. Termasuk benci ama pemimpin. Sungguh, kita sudah tidak ramah tamah lagi. Ada kok bangsa lain yang jauh lebih ramah tamah dari bangsa ini.

Katanya bangsa ini gemar gotong royong. Itu dulu. Sekarang sudah tidak. Gotong-royong tinggal slogan. Gotong-royong udah berubah untuk berjamaah dalam kebobrokan. Korupsi, ngomongin orang, atau menghujat dan membenci secara bareng-bareng. Duh, pucing pucing pucing.

Tak seindah warna aslinya. Sungguh, kita mungkin sudah tidak seindah warna aslinya. Siapa? Ya kita, bukan elo juga bukan gue. Tapi KITA. Kita sudah terlalu sering berpura-pura. Gak asli lagi, banyak yang direkayasa. Sampe muka ama mimik aja udah bisa direkayasa. Hatinya gak senang, tampangnya dibikin senang. Kantongnya kosong, gayanya banyak duit. Bicaranya banyak, nulis gak pernah. Gak mampu bilangnya mampu. Begitulah namanya pura-pura ....

Tak seindah warna aslinya.

Entah karena gaya hidup yang konsumtif. Atau karena hedonis. Ikut-ikutan. Atau emang ada yang salah pada diri kita. Tak semestinya kita berpura-pura. Biasakan saja apa adanya. Kalaupun diri kita yang harus berpura-pura, tolong jangan ajarkan pada orang lain. Manusia per individu boleh munafik, tapi masyarakat dan bangsa jangan sampe munafik. Ngeri alias seremm bengeudd deh.

 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun