Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Merdeka yang Mana dan Merdeka untuk Siapa?

7 Maret 2022   13:45 Diperbarui: 7 Maret 2022   14:10 231 0
Terang dalam gelap yang menunjukan harapan.
Hembus angin ditengah terik berbaukan ketenangan atas ibu pertiwi yang agung dan tak pandang harkat, dimana rakyat dan kaum bawah diberi posisi yang layak.
Namun sangat disayangkan....
Realita semacam itu seakan telah diharamkan untuk ada di masa kini, sebab pangkat dan jabatan telah merusak moral kehidupan dan menganggap hina rakyat dan kaum bawah dengan harta yang banyak, sedang mereka dilanda kesusahan.
Ya, mereka memang rakyat dan kaum bawah yang tak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan penguasa dan pemerintah yang punya pangkat dan jabatan.
Namun setidaknya mereka masih punya harga diri yang harus mereka jaga, tak seperti penguasa yang tak tau malu telah menginjak-injak hak mereka.

Mereka memang kaum bawah yang kerap kali disebut sampah Negara, beban Negara, dan hanya merepotkan Negara oleh penguasa. Tapi ingat, kalian sang penguasa menduduki posisi kalian saat ini, semua itu tidak terlepas dari partisipasi dan dukungan mereka dengan serangkaian janji manis yang pahit akan pelaksanaanya.

Pada saat ini, Mereka tak pernah dihiraukan, mereka kalian anak tirikan dan mereka tak  pernah kalian perhatikan. Hak mereka kalian hilangkan, Namun kalian tetap menuntut mereka untuk selalu melakukan kewajiban meraka terhadap kalian.
Hanya dengan bermodalkan umbar janji saja mereka percaya, sebab mereka yakin dengan kualitas politik yang hanya sebatas janji yang kalian utarakan akan diiplementasikan secara nyata.
Namun hari ini bagaimana realitanya ?
Ya, silahkan dijawab sesuai  perspektif masing-masing. !!!
~~~~

Mereka sadar bahwasannya ucapan itu sebatas kalimat indah berselubung kebohongan yang keluar dari bibir manis sang penguasa.

Dengan kepalsuan dan kebohongan yang ada, masihkah pantas menyebut diri kalian sebagai kaum terpandang. ? Tidak, sebab kalian hanya sebatas kaum hina dan kaum yang tidak tau malu dihadapan ibu pertiwi.

Masih layakkah kalian dipanggil sebagai seorang pemimpin. ? sedangkan kalian hanyalah orang waras yang telah diperbudak oleh kekuasaan dan jabatan.

Kenapa kesejahteraan tak pernah mereka rasakan ?
Mereka terus tenggelam dalam lautan penderitaan.
Roti kemiskinan selalu mereka kenyam.
Semua itu seakan-akan telah bersemayam dalam keseharian mereka.
Mereka merindukan kehidupan yang tentram walau itu hanya sebatas mimpi dalam bunga tidur mereka.
~~~~~

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun