Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Tak Pernah Sempurna Mengenal Tuhan

18 Juni 2016   19:34 Diperbarui: 18 Juni 2016   19:41 224 20
gugus-gugus senja mengarak mega-mega
isak-isak di dada terserak di sana
suara derit pintu memecah redam
memisahkan senyawa yang kelam

tubuh lunglai menabrak ranting kering
tonggak malam berderak terbanting  
mengurai hening menjatuhkan bening
memerhati bersuara parau tak bergeming

lusuh raga terseok nyaris terpelanting
tersesat di binar yang memekat menguning
rapuh tak ada kekuatan untuk menahan
ketika setenggak nista dipertahankan

jika sekepal hasta menahan luka
lalu membatu menghuni rongga dada
remukkan saja dengan kepalan kekar
dan buanglah sisanya jangan kau biar

jiwa yang dinodai dengan kesombongan
terbelenggu dengan ego dan keakuan
ia tak pernah bertahan di arus kesadaran
dan tak pernah sempurna mengenal Tuhan

#Renung_14_Ramadhan_1437

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun