Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Aku dan Simbok

5 Mei 2014   04:29 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:52 12 0
Wanita itu separuh abad, memanggul bungkuk

Mengumpul ranting kering, penyambung hidup

Tegapnya berlalu di mamah renta

Meski kobar semangat setara praja

Tertatih dia menebar benih

Pada sawah-sawah pemeram kerinduan pada hujan

Sedang capung, belalang mencumbu batang padi

Sejenak mesra kemudian pergi

Dia berselingkuh dengan ilalang kering padang tetangga

Simbok kembali menyeret langkah

Susuri jalanan setapak ular membasah

Di punggungnya beban terberat sore itu

Perutku, perutnya juga adek turut bersama

Peluh membanjiri  kulitmu yang keriput

Seulas senyum ompongmu, Mbok

Buat aku rindu ingin memeluk

Membantu usap keringat panas

Dan meringankan beban di bungkukmu

Sinilah, Mbok ...

Sejenak cengkerama

Bercerita tentang sejarah

Kebaya yang tiada pernah menggantung

Lekat bersama, hingga koyak

Dari dulu hingga kini

Prameswari

Smg, 04 Mei 2014

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun