Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Tukang Teriak

12 Oktober 2021   00:45 Diperbarui: 12 Oktober 2021   02:16 75 2
Dahi mengerut seraya telinga ditutup
Reaksi mereka kala udara sangat dalam kuhirup
Sebagian menganga seraya mata penuh murka
Reaksi mereka kalaku mulai bersua

Tak sedikit dari mereka yang bertanya, mengapa?
Padahal lebih indah bersua dengan cara biasa, sambung mereka.
Duduk bersila seraya kopi ku seruput
Reaksiku sebelum menyahut

Perlahanku sahut hingga larut
Reaksiku membawa mereka terhanyut
Dengan tenang, ku jawab mengapa tidak?
Bukankah ini seni?
Lebih tepatnya berteriak dengan seni

Salam Teriak

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun