Karl Marx adalah salah satu tokoh yang pemikirannya mewarnai dengan sangat jelas dalam perkembangan ilmu sosial khususnya dalam teori konflik. Berkaitan dengan konflik, Marx mengajukan pemikiran yang mendasar tentang kelas sosial dan perjuangannya. Mengenai kelas sosial, Marx tidak mendefinisikan secara panjang lebar, namun ia hanya menunjukkan realita masyarakat pada abad ke- 19 di Eropa, di mana ia tinggal. Menurutnya, bahwa masyarakat pada waktu itu terdiri dari kelas pemilik modal (borjuis) dan kelas pekerja miskin (kelas proletar). Ia menambahkan bahwa kedua kelas sosial ini berada dalam suatu hierarki dalam stratifikasi sosial. Kaum borjuis melakukan eksploitasi terhadap kaum proletar dalam proses produksi. Eksploitasi ini akan terus berjalan selama terdapat kesadaran dalam diri proletar, yaitu rasa menyerah diri, menerima apa adanya dan lain sebagainya.