Riuh rendah gegap gempita peringatan hari ulang tahun proklamasi kemerdekaan kita tanggal 17 Agustus setiap tahun. Nonton bareng layar lebar, layar tancap, dan sebagainya, yang memutar film-film perjuangan, digelar di banyak tempat. Bazar dan pasar malam ikut serta memeriahkan dan menghidupkan geliat ekonomi. Lomba-lomba dan acara pementasan kesenian dengan berbagai bentuknya digelar, menampung kreatifitas dan unjuk kemampuan anak-anak bangsa. Terdengar di mana-mana lagu-lagu nasional, lagu-lagu bertema kebangsaan, perjuangan, cinta tanah air, dan lagu-lagu daerah. Di berbagai media sosial, televisi, radio, dan sebagainya ; bahkan tak hanya di hotel, restoran, mall, super market dan mini market, melewati pasar tradisional pun kita mendengar lagu-lagu itu disuarakan. Yang tak ketinggalan tentu lagu 'Hari Merdeka'. Semarak betul !
Satu lagi wahana tempat berkumandang lagu-lagu patriotik itu adalah upacara di sekolah, kampus, kantor atau instansi, bahkan juga rumah sakit, RT/RW, Kelurahan, dan seterusnya. Di tingkat elit, bahkan istana negara kita sejak beberapa tahun terakhir ini rutin mengisi upacara tersebut dengan penampilan gabungan anak-anak dan remaja dari berbagai daerah, menyanyikan lagu-lagu nasional dan daerah dengan iringan orkestra yang apik dan megah. Penampilan dibuka atau ditutup dengan lagu 'Hari Merdeka'.
Adakah sebagian dari anak-anak kita, atau mungkin kita sendiri para orangtua, yang belum kenal lagu itu ?Â