Melihat wajah ceria calon sarjana yang mengikuti acara Yudisium, saya teringat masa lalu jelang wisuda. In memori ini telah memetakan pemikiran saya yang apresiatif terhadap kondisi detik-detik menentukan bagi seorang sarjana. Mereka dengan wajah berseri penuh harapan tampil berbunga meraih keberhasilan akademik yang bersusah payang ditempuh. Bersusah payah bukan hanya memenuhi kualitas akademik juga pembiayaan yang melibatkan keluarga. Saya berpikir, bahwa acara yudisium adalah pertanda seorang calon sarjana telah mencapai titik puncak keberhasilan ter-penting dalam sejarah hidup akademik yang ditempuh Man jadda wajada, (siapa yang sungguh pasti mendapat) itulah kiranya sebuah motto atau syiar yang perlu dikembangkan. Bahwa sesuatu yang manis biasa digapai melalui jalur yang pahit. Namun dengan bekal ilmu yang telah dimiliki adalah tantangan kehidupan yang lebih besar ketika terjun di tengah-tengah masyarakat. Masyarakat global yang penuh dengan dinamika kehidupan, dalam posisi ini terpikir oleh saya bahwa seorang sarjana harus berkemampuan merefleksikan ilmu yang dimiliki untuk merespon tantangan kehidupan itu sendiri.