Persaingan politik dalam mata rantai Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2014 adalah pertarungan politik paling speaktakuler sejak republik ini berdiri. Pertarungan dua kandidat presiden yang membawa gerbong tim sukses dan para simpatisannya, mengarah ke bentuk-bentuk kampanye hitam (black campaign), kampanye paling tidak “Indonesiawi" sejak republik ini berdiri.Ada fitnah, fanatisme, mitos, isu darah biru, SARA, HAM, hingga hutang. Wacana perpolitikan sudah tidak perawan lagi. Pertarungan ini mirip pertarungan dalam sejarah kekuasaan di Jawa, yakni era perebutan kekuasaan Pajang. Jaka Tingkir dan ARya Penangsang merupakan dua candidat yang sama-sama kuat, di belakangnya didukung sejumnlah ulama besar dan kaum aristokrat. Mirip apa yang terjadi saat ini.