Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kau, Kita dan Kalimat yang Tak Selesai

6 Agustus 2014   03:02 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:19 22 1
Aku bagai kalimat yang tak selesai
Mengeluh di tengah malam yang bisu
Teringat wajahnya di langit malam
“Hai pesona sejuta sepi?” gumamku menelisik suasana.
Sementara kala itu, hening menyelinap hening yang dalam

Di penantianku,
Tak kudapatkan satu kata pun,
Kecuali angin yang merambat berdesis

Tak usah kau palingkan wajah untuk tak lagi memandangku, duhai langit
Kita akan berdamai
Kala embun sampai padaku di ujung daundan ranting
Kala butir pertama dari sinar yang melahirkan matari

Kau akan meresapi aku bagai daun daun
Yang tak akan mengeluh karena angin
Karena musim yang pasti menggubah

Aku memulai untuk melupakan kenangan
Dan memulai mengikat janji
Pada satu hari yang baik
Kau akan mendapatkan aku mengalir dalam dirimu

Aku tak akan mengecualikan diri kecuali mengerti—
Dan tak dimengerti
Saat ini—
Atau nanti.

Untuk: K.N.A; D.A.N; H.N.S

Syamsir Alam
050814
Bandar Lampung

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun