Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humor

Sore Ini

2 Desember 2010   14:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:05 92 2

Sore ini, aku sedang merapikan kertas-kertas dan alat tulis di meja kerja saat lonceng berbunyi sebagai tanda jam kerja sudah berakhir. Aku lalu mempercepat pekerjaanku kemudian bergegas meraih Eliza Si Hitam Manis, tas kerja yang setiap harisetia menemaniku. Aku periksa isinya, ada Si Della Marondan semua kaki tangannya telah termuat. Siip… deh Eliza, mari kita pulang !

Biasanya aku pulang mengendarai Jacky Bin Kharis motor bututku. Tapi tadi pagi, Jacky bin Kharis lagi punya acara khusus dengan tukang bengkel, terpaksalah aku tak menggunakannya.Beruntung sekolah memiliki bis yang khusus mengantar jemput anak sekolah. Alhasil,sore ini aku pun bergabung dengan anak-anak tersebut, pulangmenggunakan bis jemputan. Yah… lumayanlah, dari pada aku mendua pada Jacky yang lainnya!

Suasa halte bus sore ini terlihat ramai. Anak-anak SMA dan beberapa guru telah berada di sana. Aku berjalan menuju halte sambil menebar senyum di sepanjang jalan. Sedikit narsis, sebab banyak kenalan murid-murid SMA. Hehehe… begitulah hidup di lingkungan yang tidak terlalu besar daerahnya. Kebetulan SD tempatku bekerja selokasi dengan SMA, jadi hampir tiap hari kami bisa saling berpapasan dan mengenali satu sama lain.

“Hai Bu Syam, apa kabar, capek yaa…!”Seru seorang teman takkala melihatku menuju ke arahnya di halte bus.

“Hehehe… lumayan,cape juga sore ini,” nada suaraku cukup riang.

“Tumben nunggu bis, mana motornya?”

“Motorku lagi di bengkel sedang dioperasi.” Jawabku sekenanya saja.

“Loh, kenapa?”

“Itu, tuh.. pantatnya suka kentut – kentut di sepanjang jalan. Apalagi bila ditanjakan mendaki, huu.. pasti dah.. suara kentutnya semakin berulah.”Bikin malu kan? “ Kataku menjelaskan penyakit si Jacky Bin Kharis.

“Jadi?”

“Ya, gitu deh, pagi ini dia dioperasi, ada beberapa bagian pantatnya harus dilaser oleh tukang bengkel, biar gak keseringan kentut.”

"Hahaha.... Bu Syam ada-ada saja!" Gelak tawa temanku.

****

Lama bercerita, tak sadar hampir 10 menit kami menanti di halte bus.

“Wah, mana nih, kok bisnyabelum datang.” Temanku mulai resah tampaknya.

“Ah, sabar aja, bentar lagi datang kok.”

“Nah,tuhhdia sana.” Kataku sambil menunjuk sebuah bus yang meluncur menuju halte tempat kami berdiri.

“Ayuh, cepat.. siap-siap melompat, nanti didesak anak-anak sekolah, loh !” Kata teman itu mengingatkanku.

“Ok, hupss…. “ Begegas kami berjalan menuju bus yang telah tiba di depan halte.

“Asyik, legah.. AC nya sejuk,” kataku sambil duduk di jok kursi tepat berada di belakang supir. Rasa penat yang sedari tadi menggelanyuti tubuh sedikit berkurang.

Sesaat kemudian, kupandangi pak sopir melalui kaca tengah di dalam mobil. Dia tersenyum menatapku.

“Duh, rasanya aku kenal wajah anak muda itu.”

“Hm, kamu Aswin, ya?” Tanyaku ragu-ragu. “Hehehe…. Iyaaa… Bu Syam,” Jawabnya.

“Syukur aku tak salah, kamu sudah jadi pak supirrupanya!” Gelakku senang melihat anak muda itu. Ternyata  Aswin adalah salah satu muridku dulu.

“Kamu hebat sekarang, ya ! Padahal kalo ingat kelakuanmu waktu sekolah dulu, bandel dan jail.” Kataku mengingatkan masa sekolahnya yang lalu. “ Hahaha…itu dulu, skarang dah insyaf, Bu!” katanya sambil tertawa gelak.

Bis sedang melaju di tengah jalan, saat aku mendengar Aswin berkata,”Oke, Bu ! Kuputarin lagu  ya!” Lalu Aswin segera menekan tombol audio di samping kemudi. Suara musik pun mengalun.

“Mula-mula dentingan piano pelan mengalun lalu terdengarlah suara The Heart yang khas, lembut, serak dan melankolis, I hear the ticking of the clock. I'm lying here the room's pitch dark, I wonder where you are tonite, no answer on the telephone…. “

Sesaat aku tersentak di kursiku, lalu larut menikmati lagu tersebut. Hingga di bait refrain, aku bahkan turut berdendang.

Till now I always got by on my own, I never really cared until I met you And now it chills me to the bone, How do I get you alone How do I get you alone”

“Bu Syam tau lagu ini ya?” Tanya Aswin penasaran.

“Iyalah, tau banget… Ini salah satu lagu favoritku sewaktu SMA dulu!”

“Duh jadi teringat masa lalu… ,”Jawabku sambil tertawa. Hahaha.....

Kunikmati lagu itu hingga akhirnya tak terasa bis punberhenti.

“Trima kasih Aswin, sudah putarin lagu ini!”Tersenyum kuberucap padanya lalu turun dari bis.

“Sama-sama Bu,” Aswin nyengir mengangguk.

Hatiku berdendang riang. Menyanyikan Alone sepanjang jalan menuju rumah.

Aku diliputi rasa bahagia, sore ini. ^_^

Ilalang, Soroako

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun