Selikur artinya dua puluh satu, tujuh malam setelah purnama penuh. Cuaca cerah, jernih, langit biru gelap bertabur selaksa bintang. Sudah lewat tiga perempat malam, bulan sabit bersinar temaram membekukan hening mejadi sepi. Bahkan anginpun berhenti berembus. Perahu layar bertiang satu Prabayaksa bergerak pelan sekali, hanyut ikut alir air pasang. Cingil dan teman temannya membawa seperangkat gamelan, kenong, gender, sarun, babun dan gong ke geladak. Mereka menabuhnya dengan pelan meningkah sepinya malam. Alunan nada seakan sedang berdoa.