Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Restorasi Kesultananan Banjar: Raja Muda Ir.Pengeran Haji Khairul Saleh Dinobatkan

12 Desember 2010   14:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:47 339 0
[caption id="" align="alignleft" width="298" caption="Ir. Pangeran Haji Khairul Saleh (sumber: Banjarmasin Post )"][/caption] Hari ini Minggu 12 Desember 2010 sekitar pukul 10.00 WIT. Ir. Pangeran Haji Khairul Saleh dinobatkan sebagai Raja Muda Kesultanan Banjar di Kota Intan Martapura – Kalimantan Selatan. Kesultanan yang dikenal mengobarkan Perang Banjar melawan colonial Belanda pada 1857 dibawah komando Pangeran Hidayatullah II cucu Sultan Adam Al-Washikubillah ( 1825 - 1857 ). Upaya perlawan terhadap penjajah yang terus berlanjut turun temurun hingga Indonesia Merdeka.

Mungkin riwayat Perang Banjar tidak begitu diketahui di nusantara ini. Namun dibidang pertanahan ( agraria) “Hukum Sultan Adam” yang melahirkan status “Tanah Ulayat” yang diadopsi hukum agraria di Indonesia hingga kini. Sultan Adam juga mengirimkan intelektualnya ke Cairo dan Mekah untuk belajar Ilmu Islam diantaranya Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari dengan bukunya Sabilal Muhtadin, kalau tidak salah merupakan kitab rujukan ilmu fikih di Asia Tenggara hingga Madagaskar.

Raja Muda Kesultanan Banjar Ir. Pangeran Haji Khairul Saleh merupakan sultan ke 38 jika merujuk kepada Raden Putera Raga Buana gelar Pangeran Suriansyah ( 1520 – 1546 ).Dengan demikian bisa  juga dikatakan sebagai restorasi Kesultanan Banjar sejak sultan terakhir Pangeran Muhammad Seman (1862-1905).

Acara penobatan dihadiri oleh raja dan sultan se nusantara yang terhimpun dalam wadah Forum Silaturahmi Keraton Nusantara ( FSKN) di Mahligai Sultan Adam di Kota Martapura - Kabupaten Banjar - Kalimantan Selatan.

Ada apakah gerangan? Untuk sementara tagline yang dibangun masih berupa Gerakan Budaya. Namun tidak tertutup kemungkinan gerakan budaya ini akan metaphor menjadi gerakan politik. Sejarah membuktikan bahwa modernisasi pergerakan Indonesia Merdeka berawal dari Sarikat dagang Islam dan Budi Utomo.

Sebagaiman kita ketahui bahwa Forum Silaturhmi Keraton Nusantara sudah masuk ke arena politik dengan memberikan dukungan ‘penetapan’ Sultan Yogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hemengku Buwono X. sebagai raja otomatis pada kasus RUUK DIY.

Sebagai ‘hamba’ rakyat yang cuma paham Republik Indonesia hanya mampu bertanya konflik apa pula yang bakalan terjadi diatas nasib kita ini.

"Conflicts usually give directions where the money flows"

Syam Jr.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun