Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Lembu Bodong IX

9 Desember 2010   15:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:52 271 3

Tolong kamu perhatikan betul seluruh kebutuhan Jenderal Patih Pambalah Batung, makanan jangan sampai terlambat, perintah Nakhoda Utama Patih Panimba Segara kepada si Cingil pelayannya.

Cingil hanya mengangguk menerima perintah tuannya.

Jangan lupa pakaian bersih…sipil....dan ambil semua pakaian dinas militer.

Baik tuan…Cingil menjawab pelan.

Kamu harus selalu ingat siapa prajurit yang berjaga di depan pintu kamar jenderal, apakah prajurit itu memang yang saya pernah sebutkan atau tidak. Kamu masih ingat nama nama mereka?

Ingat...masih ingat, tuan

Infokan kepada saya segera jika yang berjaga bukan prajurit yang saya sebutkan..paham?

Paham tuan, jawab Cingil.

Sejak peristiwa Mutiny on the Prabayaksa at Tabuneo Bay, Jenderal Patih Pambalah Batung ditahan di kamarnya dengan penjagaan ketat dua prajurit. Nakhoda Utama Patih Panimba Segara memerintahkan Perwira Kedua untuk melaksanakan tugas jaga dengan daftar prajurit tertentu pilihan sang nakhoda.

Sekedar flashback, ketika di Teluk Tabuneo, Jenderal Patih Pambalah Batung menodongkan pistolnya kearah jantung Amang Ical, saudagar kaya pengusaha tambang batu emas, penyandang dana ekspidisi ini. Tetapi pistol tidak meledak karena sebelumnya sudah ditembakkan keatas memanggil hulubalang dan prajuritnya. Untuk tembakkan berikutnya mesiu belum dilocok dan proyektilnya belum terisi. Pistol jaman beheula bukan otomatis punya.

Meskipun Jenderal Patih Pambalah Batung adalah pemimpin misi ekspidisi Prabayaksa, namun diatas kapal pemegang komando tertinggi adalah nakhoda utama, Patih Panimba Segara adalah pemimpin tertinggi. Tidak ada satu tindakanpun boleh dilaksanakan tanpa perintah nakhoda.

Apa yang di lakukan Patih Pambalah Batung merupakan tindakan indisiplinir, suatu bentuk subordinasi dalam kategori tindakan pemberontakan. Karena itu dia ditahan untuk dihadapkan kepada mahkaman kerajaan Negeri Candi Laras. Semua senjata dan atribut kebesaran jabatan dilucuti meski status militernya masih melekat.

Si Cingil dia tugaskan sebagai agent mata mata. Patih Panimba Segara memperhitungkan masih ada kekuatan pendukung Jenderal Patih Pambalah Batung yaitu kelompok Patih Garuntung Waluh.

Sementara itu didalam kamar tahanan, Jenderal Patih Pambalah Batung merancang taktik strategis serta siasat bagaiman menghadapkan Patih Panimba Segara dan Patih Garuntung Manau ke mahkamah dengan tuduhan berlapis yaitu;  setidaknya lalai melaksanakan perintah sehingga Pangeran Tebupait yang dalam keranda hilang ketika di amuk badai. Tuduhan lapis kedua, tindakan indisipliner, bahkan menentang perintah pemimpin misi. Tuduhan utama adalah menggagalkan misi dan tugas yang diperintahkan Mahapatih Kerajaan Negeri Candi Laras.

***

Selikurartinya duapuluhsatu, malam ketujuh setelah purnama penuh, kedudukan bintang aras si karantika sudah bergeser posisinya kearah barat menandakan setengah malam sudah lewat. Namun tembang merdu kakawih Tanah Tebupait tak terdengar jua. Berarti pengakuan Lembu Ijo bahwa dialah Pangeran Tebupait yang sesungguhnya adalah kebohongan belaka.

Di kamarnya, Lembu Ijo memang berusaha nembang kakawih Tanah Tebupait namun kerongkongannya tercekat tak dapat bersuara, apalagi menirukan suara merdu Lembu Bodong alias si Ledong atau Pangeran Tebupait. Nembang harus dengan penjiwaan, mempunyai chemistry dengan isi kakawih tanah Tebupait. Tak berbeda seperti menyanyikan suatu lagu memerlukan jiwa bebas yang merasuk ke dalam inti ceritera dari syair lagu yang akan dinyanyikan. Sekarang phsikologi Lembu Ijo sedang sangat tertekan. Sehingga untuk berbicara sekalipun lidahnya serasa kelu kerongkongannya tercekat.

Sejujurnya dia juga tidak ingin menipu dengan mengaku sebagai Pangeran Tebupait. Dua hanya ingin terjamin keselamatannya dalam pelayaran ini hingga sampai kehadapan Mahapatih Negeri Candi Laras. Dia hanya ingin mengatakan apa yang sesungguhnya terjadi yaitu Jenderal Patih Pambalah Batung mengingkari perjanjian dengan Mayapait. Perjanjiannya bahwa Pangeran Tebupait yang berada di dalam keranda, baru boleh dilihat ketika bersanding di pelaminan dengan Puteri Laras Tunjung Sari.

***

Lapor Jenderal… Patih Garuntung Manau mohon ijin bicara dengan tuan, Perwira Pertama melapor kepada Patih Panimba Segara.

Persilahkan Jenderal Patih Garuntung Manau masuk ruang kemudi di anjungan nakhoda.

Siap laksanakan…, Perwira pertama pergi menjemput Jenderal Patih Garuntung Manau yang sedari tadi berdiri di lantai geladak.

Dia ingin membicarakan tentang usul rencana tindakan terhadap Lembu Ijo yang menurutnya sudah pasti penipu belaka. Selain itu ada info penting bocoran 'situs wikileaks' tentang Prabayaksa yang akan dihibahkan Mahapatih Negeri Candi Laras kepada Jenderal Patih Pambalah Batung jika misi ini sukses. Patih Garuntung Manau mengetahui bahwa Prabayaksa adalah aset keturunan keluarga, warisan pribadi keluarga Jenderal Patih Panimba Segara. Bukan aset kerajaan Negeri Candi Laras.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun