Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Gerakan Ekofeminisme: Keterkaitan Alam dan Perempuan

4 Desember 2024   20:30 Diperbarui: 4 Desember 2024   20:54 42 0
"Gunung adalah tulang, tanah adalah daging, air adalah darah, hutan adalah rambut", begitulah kalimat yang diutarakan oleh Mama Aleta dalam acara diskusi bersama Jurnal Perempuan pada taggal 26/07/2016 [1]. Indonesia memiliki begitu banyak pahlawan yang lahir dari perjuangan akar rumput. Salah satunya adalah Mama Aleta Baun, perempuan tangguh dari pedalaman Timor, Nusa Tenggara Timur. Ia telah menginspirasi banyak orang dengan perjuangannya melindungi alam dan hak-hak masyarakat adat di wilayahnya. Mama Aleta tak hanya melawan perusakan lingkungan oleh tambang marmer yang merusak tanah leluhurnya, tetapi juga memperjuangkan keadilan bagi masyarakat adat yang sering terpinggirkan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun