Macet lagi. Padahal saya sengaja berangkat agak cepat dari pagi-pagi biasanya. Berharap terhindar macet. Kota ini tampaknya sudah didominasi macet. Kemacetan menjadi sarapan pagi warga kota.
Kendaraan roda empat berderet-deret merayap. Yang roda dua sibuk menyelinap seenaknya. Sopir pete-pete sibuk mencari celah ruang kosong. Penumpangnya hanya diam membisu, meski berguncang-guncang akibat ulah sang sopir yang sibuk memutar kemudi. Satu lagi, tukang becak penuh peluh, juga terus bergerak diapit aneka kendaraan. Kepadatan pun menjadi sempurna.
Saya berpikir kalau kondisinya seperti ini, tidak ada yang mau mengalah, maka kemacetan terus-terusan akan mendera warga kota ini. Hasilnya sudah bisa ditebak, orang akan stress di jalan sebelum sampai di kantor atau tempat kerja. Padahal harusnya mereka tiba di kantor dengan pikiran segar.
Hm.... saya bertanya dalam hati, kapan yah kota ini bebas dari macet. Kayaknya, pemerintah perlu memikirkan tambahan ruas jalan baru, bukan hanya memperluas atau memperbaiki jalan rusak....
Maaf Belajar Menulis....
Salam kenal semua