Dalam era yang ditandai oleh kompleksitas ancaman global, pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam inovasi senjata biologis telah menjadi kebutuhan strategis bagi negara yang ingin memastikan kedaulatannya. Kendati sering kali menimbulkan kontroversi etis, keberadaan senjata biologis dalam konteks pertahanan nasional tidak dapat diabaikan, terutama dalam menghadapi ancaman asimetris. Inovasi di bidang ini membutuhkan pendekatan multidisiplin, di mana penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, etika, dan strategi pertahanan harus berjalan selaras.
KEMBALI KE ARTIKEL