[caption id="attachment_108023" align="aligncenter" width="680" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Sebelum tidur semalam saya terhenyak saat buka Facebook. Seorang kawan lama meninggal dunia Jum'at lalu karena serangan jantung. Beberapa kawan menilai kepergiannya cukup mendadak, lantaran almarhum sebelumnya tidak ada kabar menderita sakit atau mengalami kecelakaan. Duh, saya tercekat! Speechless sesaat! Bingung mau ngomong apa. Mungkin sudah takdirnya usia kawan saya tadi hanya sampai sini. Allah teramat sayang pada almarhum sehingga dijemput duluan. Setidaknya lebih dulu dari yang masih hidup saat ini. Yang membuat sedih, almarhum baru beberapa hari diterima bekerja di sebuah perusahaan BUMN besar. Ia belum sedikitpun mencicipi buah hasil kerjanya. Dan di rumah, seorang istri dan keempat anaknya pastinya jadi pihak yang paling kaget dengan kepergian suami dan ayah mereka. Hingga si kawan berpulang, saya belum pernah berjumpa secara fisik. Terakhir bertemu (mungkin) usai lulus SD, dan itu berarti lebih dari 25 tahun silam. Kami hanya sempat bersahut-sahutan lewat media sosial Facebook. Tak ada topik khusus yang kami perbincangkan, selain kangen-kangenan karena lama tak bersua. Di balik kepergian almarhum, kami kawan-kawannya sempat kaget karena akun Facebook almarhum masih aktif hingga hari ini. Bahkan di hari kematiannya ada sebuah pesan yang membuat siapapun yang membacanya merinding. Begini isi pesan 'perpisahan' itu:
Terima kasih bwat teman-teman semua atas turut berbela sungkawa dan mohon maaf segala kesalahan saya baik yang di sengaja ataupun tidak disengaja. Dan Mohon doanya ......... Selamat tinggal semua ,,,
KEMBALI KE ARTIKEL