Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Bagaimana Memahami Pencapresan Jokowi?

15 Maret 2014   08:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:55 469 1
Publik tanah air riuh rendah menyikapi pencalonan Joko Widodo sebagai Calon Presiden dari PDI-Perjuangan. Ada yang bersorak gembira karena akhirnya Jokowi yang kerap berada di posisi teratas survey Capres akhirnya ditetapkan secara resmi oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sebelum ini sempat beredar kabar Megawati lah yang akan turun gunung mencalonkan diri sebagai presiden.

Reaksi tak kalah ramainya datang dari lantai bursa. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung melesat hingga ke rekor tertingginya tahun ini di 4.878,643. Buat analis dan pelaku pasar Jokowi adalah fenomena. Baru dalam taraf pencalonan saja reaksi pelaku pasar sudah sedemikian rupa. Kerinduan pada "Sosok" dengan "S" besar yang memberi harapan pada pembenahan ekonomi yang lebih baik menjadi salah satu alasannya.

Bagaimana reaksi politisi yang notabene adalah capres pesaing Jokowi? Belum ada satupun Capres yang buka suara mengomentari pencalonan ini secara resmi. Namun saya perkirakan dalam pekan-pekan ke depan media massa akan bertambah ramai dengan masuknya Jokowi ke dalam gelanggang pencapresan.

Sebuah stasiun tv partisan yang pemiliknya juga mencalonkan diri sebagai Presiden kabarnya sudah menyiapkan rangkaian kampanye hitam untuk menjegal langkah Jokowi ke istana negara. Langkah ini tak mengherankan karena sejak nama Gubernur DKI Jakarta itu memuncaki sejumlah survey capres, media partisan tersebut paling 'rajin' menyerang sang mantan Walikota Solo tersebut. Bahkan saat Jakarta bergelut dengan persoalan banjir beberapa waktu lalu, hanya di tv inilah 'peran' Jokowi dinisbikan.

Jokowi, now or never!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun