Reaksi tak kalah ramainya datang dari lantai bursa. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung melesat hingga ke rekor tertingginya tahun ini di 4.878,643. Buat analis dan pelaku pasar Jokowi adalah fenomena. Baru dalam taraf pencalonan saja reaksi pelaku pasar sudah sedemikian rupa. Kerinduan pada "Sosok" dengan "S" besar yang memberi harapan pada pembenahan ekonomi yang lebih baik menjadi salah satu alasannya.
Bagaimana reaksi politisi yang notabene adalah capres pesaing Jokowi? Belum ada satupun Capres yang buka suara mengomentari pencalonan ini secara resmi. Namun saya perkirakan dalam pekan-pekan ke depan media massa akan bertambah ramai dengan masuknya Jokowi ke dalam gelanggang pencapresan.
Sebuah stasiun tv partisan yang pemiliknya juga mencalonkan diri sebagai Presiden kabarnya sudah menyiapkan rangkaian kampanye hitam untuk menjegal langkah Jokowi ke istana negara. Langkah ini tak mengherankan karena sejak nama Gubernur DKI Jakarta itu memuncaki sejumlah survey capres, media partisan tersebut paling 'rajin' menyerang sang mantan Walikota Solo tersebut. Bahkan saat Jakarta bergelut dengan persoalan banjir beberapa waktu lalu, hanya di tv inilah 'peran' Jokowi dinisbikan.
Jokowi, now or never!