Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Pelecehan Seksual Berkedok Agama

20 Februari 2012   02:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:27 1924 1
Masih hangat di benak kita peristiwa beberapa bulan yang lalu, sempat menggegerkan dunia, perbuatan asusila yang dilakukan oleh beberapa Pastor dan Pendeta di berbagai belahan Eropa dan Amerika Serikat. Kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak melibatkan sejumlah Pastor dan Pendeta, yang bersembunyi di balik tembok suci Gereja. Kontan, tindakan asusila tersebut menyeret sejumlah nama yang dianggap sebagai sosok yang suci dan kharismatik di Gereja.

Sulit dipercaya, orang yang paham agama dan dianggap punya otoritas tinggi yang dekat dengan Tuhan, ternyata bertindak di luar dugaan. Tapi, itulah kenyataannya. Fakta yang bicara. Ruggero Conti, mantan Pastor di Selva Candida di pinggiran ibu kota Italia, dinyatakan bersalah oleh pengadilan Roma, atas kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak antara tahun 1998 dan 2008. Selanjutnya, Maret 2011, sebanyak 21 Pendeta di kota Philadelphia, AS, dinonaktifkan karena tersandung kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak di bawah umur. Dan masih banyak lagi kasus serupa, yang melibatkan petinggi-petinggi Gereja di Kawasan Eropa dan Amerika.

Februari ini, dugaan pelecehan seksual, yang melibatkan petinggi agama, terjadi di Negara kita sendiri. Bukan Pendeta dan Pastor pelakunya, melainkan seorang Habib, gelar yang dianggap suci oleh sebagian kalangan dalam Islam, yang dituduh melakukan tindakan asusila. Habib Hasan bin Ja'far Assegaf, Habib muda yang sedang naik daun dan dipuja oleh masyarakat, diadukan ke pengadilan karena dugaan telah melakukan pencabulan terhadap murid-murid lingkaran dekat sang Habib.

Orang mungkin tak akan percaya, seorang Habib, ikon kunci Majlis Ta'lim Nurul Musthofa (NM) Jakarta, paham agama Islam, melakukan tindakan yang sangat dicela dan dilaknak oleh Tuhan. Tapi, tuduhan itu keluar langsung dari mulut murid-murid sang Habib, yang jumlahnya terdiri dari beberapa orang. Kini, sang Habib harus berurusan dengan hukum. Jika terbukti bersalah, maka bertambahlah sejarah kelam kasus pelecehan seksual yang melibatkan petinggi-petinggi agama di dunia ini.

Masyarakat dibuat heran, kok seorang yang bergelar Habib, Pastor, dan Pendeta tega berbuat asusila terhadap pengikutnya sendiri, yang tergolong masih anak-anak. Bukankah pelecehan seksual dan segala jenis hubungan intim informal dilarang dalam semua agama? Bukankah mereka lebih paham dan mengerti agama ketimbang masyarakat biasa?.

Pastor, Pendeta dan Habib juga seorang manusia. Mereka juga tak lepas dari dosa dan kesalahan. Tapi, setidaknya para Pastor dan Pendeta tersebut pasti lebih paham ajaran Kristen dan Katolik atau setidaknya pernah membaca Injil "Janganlah berzina" (Matius 5: 27-29). Begipula sang Habib pasti hafal ayat Alquran "Dan janganlah kamu mendekati zina" (Q.S 17: 32). Yang jelas, tidak ada yang salah dengan agama. Cuma manusia yang suka bersembunyi di balik kedok agama dan bertindak atas nama Tuhan.

Aroel

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun