Istilah patron dan klien sering kita dengar dalam kajian Antropologi budaya. Peneliti/antropolog menggunakan istilah ini, sebagai teori untuk mengurai paradigma strukturalis-fungsionalis. Patron-klien merupakan suatu bentuk relasi yang saling menguntungkan antara kedua pihak. Patron biasanya direpresentasikan sebagai orang yang lebih, dalam segala hal, dari si klien. Olehnya itu, fungsi umum patron adalah menjamin keselamatan, kebutuhan dan keperluan klien, sedangkan klien membantu patron mencapai targetnya dan terkadang juga untuk memperlancar usaha si patron. Kehadiran klien sangat membantu patron dalam kehidupan sehari-hari, begitu pula sebaliknya, patron sangat membantu klien untuk memenuhi kebutuhannya.