Dengan sangat perlahan sekali, ia merobek sedikit demi sedikit sampul surat itu untuk mendapatkan isinya. Dua helai kertas putih ukuran kwarto yang diketik dengan ukuran huruf 12 Georgia dengan spasi 1,5. Oh, betapa sederhananya surat itu. Mengapa si pengirim tidak mencari jenis huruf yang lebih keren atau lebih mencerminkan perasaan romantis? Lantas apakah isi surat itu? Apakah si pengirim menyampaikan kabar melegakan bahwa hasrat Meiliana untuk menjalin kasih dengan si pengirim akan disambut? Sekiranya itu kandungan suratnya, Meiliana akan girang bukan kepalang hatinya. Lagi pula perempuan bermata sipit yang cantik dan halus budi itu kesepian di negeri orang. Bila ada surat yang datang dari negerinya, tentu rasa sepinya sedikit terobati. Maka ia pun mulai membaca baris demi bari isi surat itu. Begini isinya: