di langit biru hanya ada sedikit awanÂ
meski tidak akan cukupÂ
untuk membuatmu terjaga sekali lagiÂ
dari tidur panjang yang lelap ituÂ
seharusnya jauh-jauh hariÂ
aku bisa duduk di sebelahmu—Â
sebelum mungkin lain waktuÂ
—aku ingin turut berada dalam tarikembusanÂ
napasmu, entah sebagai sesulang minumanÂ
atau menjadi beberapa baris tulisan
karena hidupmu layak
untuk mendapatkan sebuah perayaan
dari ubun-ubun, tengkuk, hingga
telapak kakimu yang sudah berjuang—
selain dari sini aku ikut bahagia karena kau ada
karena kau ada
aku menulis dengan begitu pasrah
aku tidak tahu kapan
rindu bisa memilih
atau kapan kehilangan
bisa melawan
tapi aku juga menulis dengan begitu bangga
karena kau pernah ada
meski di dunia ini kita tidak sempat berjumpa
aku berdoa agar bisa menemukanmu
lebih cepat pada kehidupan selanjutnya
barangkali sebagai cerita
dari beberapa halaman yang berbeda
namun disatukan oleh buku yang sama
cuaca di kotaku sedang cerah,
namun di hatiku kau bisa melihat hujan turun
tanpa mendung atau aba-aba