Saya kira memang beginilah akhir terbaiknya; saya harus melupakanmu meskipun kamu memang tidak pernah peduli. Setelah proses panjang dari mandi kembang sepuluh rupa hingga ritual membaca doa wajah berseri yang saya lakukan. Yang ternyata juga gagal untuk menarik perhatianmu. Saya benar-benar menyerah.
Kamu tahu penggalan-penggalan kalimat motivasi yang banyak bertebaran di internet itu? Tentang hujan yang cakap turun meskipun ditolak berkali-kali. Kalau kamu tidak tahu, saya juga tidak akan memaksamu agar tahu. Karena itu sudah tidak lagi penting. Sama sekali tidak penting.
Tapi sesuatu yang terdengar agak tolol tiba-tiba terlintas di benak saya. Sialnya, saya pernah memegang erat potongan kalimat itu serupa balon bagi seorang anak kecil di siang hari yang kesepian.