Setiap pagi, Sari bangun lebih awal dari Dani untuk menyiapkan sarapan pagi dan memastikan kebutuhan rumah tangganya terpenuhi. Meski kadang-kadang uang yang diterima dari pekerjaannya tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari, Sari tetap berusaha keras untuk membuat Dani merasa nyaman dan bahagia.
Dani sangat mencintai ibunya, dan selalu berusaha membantunya dalam segala hal. Dia tahu betapa beratnya ibunya bekerja keras sehari-hari, dan dia ingin membantunya sebisa mungkin. Meski Dani masih kecil, dia telah belajar untuk menjadi anak yang bertanggung jawab dan berbakti pada orang tua.
Suatu hari, Sari jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Dani sangat khawatir dan merasa kesepian tanpa kehadiran ibunya di rumah. Namun, meski dalam kondisi sakit, Sari tetap memberikan semangat dan kekuatan pada Dani melalui telepon.
"Dani, jangan khawatir tentang ibu. Ibu akan segera sembuh dan kembali ke rumah. Kamu harus menjadi anak yang kuat dan bertanggung jawab selama ibu di rumah sakit," kata Sari dengan suara lembut.
Mendengar kata-kata ibunya, Dani merasa lega dan percaya bahwa ibunya akan segera pulih dari sakitnya. Dia berjanji pada ibunya untuk selalu menjadi anak yang baik dan berbakti pada orang tua.
Setelah beberapa waktu dirawat di rumah sakit, Sari akhirnya pulih dari sakitnya dan kembali ke rumah. Dani sangat senang dan merasa bersyukur karena ibunya telah sembuh. Dia berjanji pada ibunya untuk selalu menghargai dan menyayangi ibunya dengan sepenuh hati.
Dari kisah ini, kita dapat belajar tentang kekuatan dan keteguhan seorang ibu yang selalu memberikan kasih sayang dan semangat pada anak-anaknya, meski dalam kondisi yang sulit sekalipun. Sari adalah contoh nyata bahwa seorang ibu adalah sosok yang sangat berharga dan tak ternilai harganya dalam kehidupan kita.