Entah apa yang ada dibenak orang Yahudi yang kebetulan bertetangga Rasulullah tersebut. Setiap dini hari, dia membuang kotoran persis di depan pintu rumah beliau. Setiap kali Rasulullah SAW hendak pergi ke masjid untuk menunaikan salat subuh, setiap kali juga melihat ada kotoran manusia di depan rumahnya.
Namun Rasulullah tidak pernah marah, meski perbuatan nista tetangganya itu dilakukan setiap hari. Rasulullah tetap bersabar membersihkan kotorantersebut.
Suatu hari, ketika akan menuju masjid salat subuh, Rasulullah bersiap untuk melihat kotoran manusia. Tetapi pagi itu tidak ada kotoran seperti biasanya yang dibuang di depan pintu rumahnya. Hingga beliau pun mencari tahu tentang hal yang tidak biasanya. Sampai suatu ketika ditemukannya bahwa tetangga tersebut sedang jatuh sakit. Rasulullah pun menjenguk serta memberikan makanan untuk tetangganya itu tanpa sedikit pun rasa dendam.
Orang Yahudi itu pun kaget lantas bertanya, siapa gerangan yang mengabarkan Muhammad, jika ia sedang sakit? Rasulullah pun mengatakan tidak ada yang memberitahunya. "Tetapi beberapa hari ini tidak ada lagi kotoran manusia yang dibuang di depan pintu rumahnya. Kemungkinan orang yang membuang kotoran itu sakit atau ada halangan apa," tutur Rasulullah.
Mendengar jawaban Rasulullah SAW, secara spontan orang Yahudi itupun mengakui perbuatannya dan memohon dimaafkan dan minta agar dia dituntun mengucapkan dua kalimat syahadat. ASYHADU AN LAILAHA ILLA ALLAH WAASYHADU ANNA MUHAMMADAN RASULULLLAH. Subhanallah! Dia pun resmi memeluk agama Islam.
Suatu kisah yang sangat inspiratif dalam menyoal kehidupan bertetangga. Mungkin sebagai manusia biasa tak jarang kita kesal dengan perlakuan seenaknya tetangga kita. Seringkali membuat kehidupan tak akur dengan tetangga. Namun kisah ini, Rasulullah mengajarkan betapa kita harus menghormati tetangga sebegitu tidak hormatnya tetangga kepada kita.