Gomal tak pernah paham perihal masalah batuknya, barangkali sudah tiga minggu berlalu, batuknya itu terkadang membuat orang -- orang disekitarnya kaget bukan sembarang. "Ugkhuk.....", kira -- kira begitu bunyinya. Batuknya tatkala diskusi dengan orang -- orang organisasi mencipta prasangka. Dikira terkadang batuknya buatan, tapi kalau sudah begitu cepat -- cepat ia mengatakan, "ini autentik mas, bukan karbitan". Lagi pernah sewaktu sholat berjamaah, imam lupa bacaannya dan sialnya bertepatan dengan batuk gomal yang keras, ujung -- ujungnya gomal jadi terdakwa. Dikelas pun hampir serupa. Teman -- temannya merasakan akibatnya. Karna seringkali ketika sang Dosen menerangkan (ingat, dosen segalanya, mahasiswa bukan apa - apa) batuknya Gomal lagi -- lagi mengaburkan penerangan, melawan balik gelombang -- gelombang suara yang harusnya masuk ditelinga teman kelasnya. Walhasil gomal lagi jadi kambing hitam kebodohan kelasnya. Sebenarnyapun gomal sudah banyak menerima saran dari kawanannya perihal batuknya yang terlalu kelewat.
KEMBALI KE ARTIKEL