Di sebuah kios bunga kecil di Tanjungpandan, aroma melati menguar lembut, menyelimuti ruangan dengan kehangatan yang samar. Di sudut kios , seorang pria berseragam rapi bernama Derahap tampak sibuk membantu istrinya, Seliha, menyusun bunga pesanan pelanggan. Senyuman tipis terlukis di wajahnya, namun matanya menyimpan cerita yang tak pernah ia ungkapkan. Ketika tangannya menyentuh setangkai melati putih, langkahnya terhenti. Ada sesuatu pada bunga itu---sebuah kenangan yang menyeruak tanpa diundang, membawanya kembali ke masa lalu yang kelam, penuh rahasia, dan keputusan yang mengubah hidupnya selamanya.
KEMBALI KE ARTIKEL