Raji mengusap keringat yang mengalir di dahinya, matanya menyipit menatap matahari yang baru merangkak naik dari ufuk timur. Sudah menjadi kebiasaannya sejak dulu untuk bangun sebelum ayam berkokok, memeriksa sawahnya yang kini tak lebih dari hamparan tanah retak-retak. Di kejauhan, gunung Merbabu berdiri angkuh dengan kabut tipis menyelimuti puncaknya, seolah tak peduli dengan kegersangan yang melanda desa Karanganyar.
KEMBALI KE ARTIKEL