Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Panggilan yang Terlupakan

8 Januari 2025   00:01 Diperbarui: 7 Januari 2025   20:14 85 13
Januari, hujan deras mengguyur kota Manggar dengan tanpa ampun. Rintik-rintik air yang jatuh menciptakan simfoni alam yang memekakkan telinga, sementara kilat sesekali menyambar, menerangi langit yang gelap gulita. Di tengah cuaca yang tak bersahabat ini, Mar'en yang baru saja selesai mengumandangkan adzan Isya, mengayuh sepeda tuanya dengan hati-hati. Lampu jalanan yang redup membuat pandangannya terbatas, namun ia sudah hafal betul setiap lekuk jalan yang telah dilaluinya selama lima tahun terakhir dalam tugasnya sebagai muadzin.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun