Senja mulai turun di kota kecil itu. Dari jendela kamar losmenku di lantai tiga, aku bisa melihat bagaimana cahaya keemasan membungkus kota dalam gradasi yang menakjubkan. Menara-menara masjid menjulang di antara rumah-rumah, seolah menjadi penanda bahwa di bawah sana, kehidupan mengalir dalam irama yang berbeda dari hiruk-pikuk Jakarta yang kutinggalkan.
KEMBALI KE ARTIKEL